Berkaitan dengan dampaknya dibidang sosial budaya, maka sebagai generasi muda penerus bangsa, kita harus mengambil sikap untuk menghadapi arus modernisasi. Kita harus meningkatkan kualitas nilai keimanan dan moralitas masyarakat. Meskipun modernisasi datang dengan setumpuk pengaruh negatif, namun dengan perisai keimanan dan moral yang tinggi, maka pengaruh pada era globalisasi ini tidak mudah begitu saja menguasai diri kita. Maka keimanan dan moral kita dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara perlu dibenahi dan ditingkatkan lagi. Selain itu diperlukan juga meningkatkan jiwa dan semangat persatuan, kesatuan serta nasionalisme. Akibat dari kurangnya sikap persatuan akan berakibat pada lunturnya sikap gotong royong dan saling tolong-menolong yang telah diajarkan oleh nenek moyang kita. Sehingga jiwa individualisme lebih kental dibandingkan jiwa kebersamaannya. Yang lebih nampak lagi adalah ketika seseorang lebih memilih hal yang menguntungkan dirinya sendiri dibandingkan hal yang menguntungkan kepentingan bersama. Maka rasa kesatuan dan nasionalisme secara tidak langsung telah pudar seiring berjalannya waktu.
Maka dari itu perlu adanya kesadaran diri untuk memupuk dan meningkatkan rasa persatuan,kesatuan dan nasionalisme dalam setiap kehidupan. Ketika kita telah berhasil dengan kedua cara tersebut, penting juga melestarikan kebudayaan daerah. Karena jika bukan kita sendiri sebagai generasi muda yang turut melestarikan warisan budaya leluhur maka seiring dengan berjalannya waktu, budaya tersebut akan hilang begitu saja. Arus modernisasi perlahan-lahan dapat menyingkirkan budaya asli. Hal inilah yang sangat berbahaya. Sehingga kita sebagai generasi penerus, harus melestarikan budaya dan adat istiadat daerah secara bersama-sama. Setelah nilai atau arus modernisasi menyatu dengan nilai budaya, maka kita memiliki kewajiban untuk menumbuhkan rasa kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia yakni dengan cara mendidik anak bangsa agar menjadi manusia Indonesia yang dilandasi oleh nilai-nilai budaya bangsa dan memiliki kemampuan untuk berkompetisi dalam dunia global. Terutama dengan meningkatkan motif berprestasi dan selalu berorientasi pada masa depan.
Terlebih lagi karena kita memiliki Pancasila yang senantiasa menyaring segala pengaruh globalisasi. Kita sebagai warga negara Indonesia harus memiliki sikap dan usaha untuk menghadapi pengaruh dari proses globalisasi dengan selalu berusaha untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, selalu meningkatkan pengamalan terhadap Pancasila untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, selalu meningkatkan ilmu pengetahuan agar dapat menilai mana yang dianggap baik dan benar, selalu meningkatkan mutu pendidikan dan ketrampilan agar menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu bersaing dengan bangsa lain. Dengan begitu kita tidak bergantung pada bangsa lain. Selalu mempertahankan dan melestarikan budaya lokal tradisional agar tidak digantikan oleh budaya bangsa asing dan yang terpenting lagi adalah menumbuhkan sikap terbuka dan tanggap terhadap pembaruan sehingga mampu menilai pengaruh yang dinilai baik dan perilaku yang dinilai tidak baik demi pembangunan bangsa. Jadi, sifat-sifat positif manusia modern sangat dibutuhkan untuk dikembangkan pada era globalisasi sekarang ini.